Berdasarkan pengalaman pribadi saya, perusahaan bank dan asuransi memiliki cara yang aneh dalam membagi projek pada tim. Tidak ada yang namanya stengah bagian manusia. Bayangkan seorang programmer membagi waktu produktifnya untuk mengerjakan projek A dan sisanya di projek B. Apalagi kedua projek tersebut dipimpin oleh projek manager yang berbeda, bisnis analis yang berbeda, rekan programer yang berbeda dan tester yang berbeda pada tiap-tiap projek. Apakah ini disebut dengan tim ?
Setiap tTim yang baik memiliki hubungan yang baik antar anggotanya. Untuk membangun hubungan yang baik itu, perlu waktu.Anggotanya akan saling membantu, mendukung dan memberikan yang terbaik satu sama lain. Ketika sebuah tim telah menyatu dengan baik(gelled), mereka dapat membuat apapun terjadi.
Tim yang baik biasanya terdiri dari beberapa orang, bisa 20 bisa juga 3. Komposisi yang baik adalah 50% Programmer, 25% Analis, 25% Tester dan seorang projek manager.
Untuk membentuk tim yang ideal, perlu waktu yang tidak tentu karena setiap anggota akan butuh waktu untuk saling mengerti hingga menyatu. Ketika ini terjadi, tim yang telah menyatu mampu menyelesaikan masalah-masalah apapun.
Bentuk tim baru atau tidak? Organisasi professional akan mengalokasikan projeknya pada tim yang telah ideal(gelled).Tim tersebut akan menyelesaikan projeknya.
Setiap tim tentu memiliki limit. limit ini disebut velocity,yang artinya jumlah kerjaan yang dapat diselesaikan dalam periode waktu tertentu. Beberapa Tim mengukur velocity mereka dalam satuan points per week.
Dengan demikian, management dapat menentukan target dari setiap projek yang diberikan pada tim.Contohnya, ketika sebuah tim memiliki velocity sebesar 50 dan memiliki 3 projek(A,B,C), maka management dapat membagi prioritas mereka menjadi 20,15,15 untuk masing-masing projek dan akan lebih mudah mengalokasikan prioritas ketika dalam sebuah projek dalam masa krisis. Misalnya ketika projek B krisis maka tinggal mengalokasikan 5,40,5.
Ketika sebuah projek diberikan pada Tim yang ideal(Gelled Team), dan kebetulan Tim tersebut sedang mengerjakan projek lainnya. Bisa jadi projek owner akan merasa insecure karena tim tersebut bebas memilih prioritas terhadap projek mana yang akan diselesaikan dahulu. Bisnis seharusnya tidak terikat oleh kesulitan buatan dalam
membentuk dan membubarkan tim. Jika bisnis memutuskan
bahwa satu proyek lebih diprioritaskan daripada proyek
lainnya, maka proyek tersebut harus dapat mengalokasikan
sumber daya dengan cepat.
Tim lebih sulit dibangun daripada proyek. Oleh karena itu, lebih baik membentuk tim persisten yang bergerak bersama dari satu proyek ke proyek berikutnya dan dapat mengambil lebih dari satu proyek dalam satu waktu.