Skip to content

Latest commit

 

History

History
46 lines (38 loc) · 5.3 KB

11_Pressure.md

File metadata and controls

46 lines (38 loc) · 5.3 KB

The Clean Coder

Chapter 11

Pressure

Content:

     Tekanan akan selalu ada dalam setiap pekerjaan yang kita lakukan. Mulai dari “waktu yang terbatas, tekanan dari atasan, permintaan klien yang tidak realistis, ekspektasi komitmen terlalu tinggi, tekanan dari lingkungan sekitar, deadline yang semakin dekat, ketakutan, kepanikan, stress dan masih banyak lagi”. Sematang apapun perencanaan yang sudah dipersiapkan jauh jauh hari, pasti ada kekacauan yang tak bisa dihindari.      “Namun, sebenarnya tekanan itu tidaklah selalu buruk dan tidak semestinya ditakuti.” Kita bisa melihat tekanan itu sebagai hambatan, masalah dan bebatuan bagi pekerjaan kita, atau justru menjadi motivasi dan pemicu batu lompatan kita dalam memberikan hasil kerja yang lebih baik dengan menunjukkan komitmen dan kemampuan terbaik kita. Nah, semuanya ini sebenarnya tergantung pada bagaimana “cara kita melihat keadaan” , apa “tindakan yang akan kita ambil” disaat kondisi penuh tekanan dan “sikap seperti apa yang akan kita tunjukkan” dalam menghadapi keadaan penuh tekanan.      Sebagai seorang developer profesional, kita dituntut untuk bisa bekerja dibawah tekanan dan bersikap tenang dalam mengambil keputusan serta mampu menangani tekanan itu. Walaupun tekanan semakin meningkat, developer professional harus tetap disiplin, fokus, dan komitmen menghadapi tekanan apapun agar pekerjaan dapat diselesaikan.

Avoiding Pressure

     Cara untuk mengatasi tekanan adalah dengan menghindari tekanan itu sendiri. Menghindari dalam hal ini bukanlah melarikan diri, melainkan sedapat mungkin meminimalisir tekanan-tekanan yang terjadi maupun yang akan terjadi mendatang. Hal ini dapat dilakukan dengan 3 cara berikut, yaitu :

1. Commitments

     Yang harus pertama kali kita lakukan sebelum membuat komitmen adalah memastikan apakah kita mampu bertanggung jawab terhadap komitmen yang kita buat nantinya. Menerima komitmen yang tidak realistis dapat menghalangi tujuan suatu bisnis dan merugikan bisnis maupun diri kita sendiri. Terkadang sebuah komitmen akan dituntut dari kita karena kepentingan bisnis. Pada posisi ini, kita dapat membantu dalam menyelesaikan hal ini, namun, kita tidak diharuskan untuk menyetujuinya secara langsung. Pada akhirnya, jika kita tidak dapat memenuhi komitmen yang telah dibuat oleh pihak bisnis, pihak-pihak yang membuat yang harus dapat mempertanggungjawabkannya.

2. Staying Clean

     Kita dapat menghindari tekanan dengan cara mempertahankan sistem, kode, dan desain agar dapat sebersih mungkin. Kita berusaha menghindari kekacauan yang akan terjadi dengan mempertahankan agar hasil kerjanya sebersih mungkin.

3. Crisis Discipline

     Percaya pada dirimu, kemampuanmu, keyakinanmu, dan ketekunanmu akan membantumu melalui krisis dan tekanan yang terjadi. Daripada panik tidak karuan terhadap sesuatu. Carilah apapun, yang dapat membantumu menyelesaikan lebih cepat, lebih fokus dan hati-hati. Serta, berdedikasi untuk mengikuti disiplin dan ketekunan diri.

Handling Pressure

     Tekanan seringkali datang tiba-tiba dan tak dapat dihindari. Contoh:

  1. Terkadang proyek ternyata membutuhkan waktu lebih lama dari yang diperkirakan.
  2. Terkadang desain awal ternyata salah dan harus dikerjakan ulang.
  3. Terkadang kamu kehilangan anggota tim atau pelanggan yang berharga.
  4. Terkadang kamu membuat komitmen yang tidak dapat kamu pertahankan. Tentu kita akan melakukan apapun untuk menghindari hal-hal yang membuat kita menjadi stress dibawah tekanan. Namun, pada suatu saat hal tersebut akan menjadi tak terhindarkan. Berikut adalah cara agar kita dapat mengendalikan diri pada saat tersebut :

1. Don't Panic

     Kendalikan stress dan emosi. Kemudian, secara perlahan pikirkan problem yang dihadapi dan buatlah alternatif jalur yang harus diambil. Selanjutnya, lakukan pilihan terbaik dan jalani pada kecepatan yang terkontrol.

2. Communicate

     Berkomunikasi lah dengan timmu dan atasanmu bahwa kamu sedang dalam masalah. Beri tahu mereka rencana terbaikmu untuk keluar dari masalah. Mintalah masukan dan bimbingan dari mereka. Lakukan komunikasi sehingga kedua belah pihak mengerti hal yang harus dihadapi.

3. Get Help

     Carilah teman. Ketika kita berada dibawah tekanan, teman akan menjadi sosok yang akan mendukung kita dan membantu kita untuk mengendalikan diri. Sebaliknya, ketika kita mendapati seseorang membutuhkan hal tersebut, tawarkan diri menjadi partner kerjanya.

Conclusion

Cara untuk bekerja dibawah tekanan adalah dengan mengatasinya secara tidak langsung maupun menghadapinya secara langsung. Mengatasinya adalah dengan cara membuat komitmen, menjalankan disiplin, dan menjaga kebersihan pekerjaan. Mengadapi secara langsung adalah dengan tetap tenang, mengomunikasikannya kepada orang lain, dan mencari bantuan pada orang lain.